Tentunya kita pernah merngalami emosi yang satu ini, Marah . Seringkali emosi yang satu ini sering membuat kita kalap atau gelap mata jika tidak menanganinya dengan baik. Kadang, ketika marah seseorang bisa lupa siapa dirinya dan lupa pada orang yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, dapat membuat seseorang melakukan sesuatu hal yang kejam, dalam kasus ekstrim bisa saja sampai membunuh. Kadang ketika marah juga membuat kita mengabaikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang kita pegang.
Setiap orang tentu berbeda-beda dalam mengekspresikan marah.
Marah Yang Dipendam
Mungkin kita punya teman atau kerabat yang tidak pernah marah, dan kadang kita sering beranggapan “orang itu baik, karena tidak pernah marah”.
Ada beberapa kemungkinan tentang orang yang seperti ini;
- Mungkin orang tersebut memang pemaaf dan memiliiki pemahaman agama yang dalam, sehingga bisa meredam amarahnya. Ini baru bisa dibilang sebagai orang yang baik.
- Amarahnya benar-benar dipendam, bermaksud melupakan, namun secara tidak sadar malah ditekan ke alam bawah sadarnya. Nah, suatu saat amarah yang tersimpan dalam ketidaksadaran ini akan meledak walaupun terpicu oleh hal-hal yang sepele, karena banyaknya marah yang dipendam seringkali dia tidak tahu penyebab kemarahannya, yang dirasakannya hanya kesal dan ingin marah. Inilah yang bahaya, karena marah yang berada dialam bawah sadar kita sedikit demi sedikit menggerogoti energi kita. Membuat kita sering cepat lelah tanpa sebab.
- Amarah yang dipendam, bukannya memaafkan atau melupakan amarahnya, dia malah memikirkan terus penyebab kemarahannya. Perilakunya mulai berubah terhadap sumber masalah (orang), dia bisa memikirkannya lebih dari satu minggu. Setelah itu dia baru mengekspresikan amarahnya.
Marah Yang Menangis
Marah yang seperti ini kadang karena dia tidak tahu harus berbuat apa lagi, dan biasanya bercampur dengan sedih atau kekesalan.
Marahnya Diam
Marah yang seperti ini suka bikin bingung, membuat orang disekitarnya tidak tahu kalau dia marah karena apa dan kepada siapa. Dia bisa diam selama beberapa hari, kemudian bersikap seperti biasa lagi seolah tidak terjadi sesuatu.
Marahnya Mengomel
Ekspresif sekali orang seperti ini, ketika marah langsung diekspresikan dengan mengomel atau menyindir. Atau parahnya ada yang mengkspresikannya secara fisik, misalnya saja memukul atau membanting barang. Orang yang marahnya langsung diekspresikan, biasanya lebih aman daripada yang dipendam. Hanya saja terkesan cenderung reaktif kalau sedikit-sedikit marah.
Nah, marahmu seperti apa?
===============================================================================================================
Tentu kita boleh marah, tapi kita harus dapat mengendalikannya. Alloh itu Maha Merendahkan (Yaa Khaafidh) dan Maha Pemberi Derita (Yaa Dhoor), Alloh dapat murka kepada hamba-Nya. Tapi coba lihatlah, sebelum kedua sifat-Nya Yang Maha Merendahkan dan Maha Pemberi derita, Alloh mengedepankan sifat Yang Maha Pemurah, Yang Maha Pengasih, dan Maha Pengampun Lalu, bagaimana dengan kita? Ya, kita memang manusia yang lemah dan banyak kekurangan. Tapi bagaimana pun juga ketika kita marah-marah pada orang lain rasanya malah malu pada Alloh Yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Pengampun sebelum Kemarahan-Nya.
Nah, berikut saya ingin berbagi tips ketika marah;
Anjuran dari agama
Kalau meredam marah yang dianjurkan agama, saya yakin teman-teman sudah memahaminya seperti anjuran untuk duduk, mengatur nafas, berwudhu dan shalat.
Salurkan amarah dengan cara yang baik
Energi ketika kita marah itu luar biasa besarnya lho, bahkan tanpa sadar kita bisa merusak barang atau melukai orang disekitar kita. Nah, manfaatkanlah energi yang besar itu untuk.. misalnya olah raga, menulis, bebenah rumah (tapi hati-hati, jangan dibanting-banting yaaa), atau melakukan kegiatan yang disukai. Ng, bantu-bantu kuli bangunan juga boleh hehehe.. yang penting bisa jadi manfaat dan energi yang terbuang tidak jadi sia-sia.
Komunikasikan Dengan Baik
Belajar untuk mengkomunikasikan marah, diamlah sebentar, atur nafas, jika sudah siap barulah ketemu dengan orang yang bersangkutan (jangan dihadapan banyak orang, kasihan nanti). Kemudian bicaralah baik-baik katakan padanya bahwa kita sedang marah, dan beritahu juga apa yang membuat kita marah agar dia tahu dan bisa jadi bahan evaluasi juga buat orang lain kan?
Misalnya :
- sebetulnya saya marah sama kamu (kalau sangat marah, katakan saja sangat marah)
- yang membuat saya marah adalah sikap kamu yang…
- dll
Jangan lupa diakhiri dengan permohonan maaf bila ada kata-kata kita yang kurang berkenan dihatinya dan ucapkanlah terima kasih karena sudah mau mendengarkan kita Tapi, jangan lupa melihat kondisi orang yang membuat kita marah (agar apa yang kita lakukan tepat).
Sulit memang, tapi apa salahnya dicoba untuk menjadi lebih baik Menyalurkan marah yang baik bisa membuat mental kita lebih sehat dan lebih PD.
Semoga kita yang pernah dimarahi dapat mengerti arti memaafkan ketika kita marah, dan tentunya menjadi lebih bijak dalam menjalani hidup. Segala sesuatu ada sebabnya dan ada akibatnya, seringkali kita hanya berkutat pada akibatnya. Ada baiknya melihat penyebab dari sesuatu, sehingga kita dapat memahami sebuah akibat tanpa menghakimi
wallahua’lambishawab
sumber: muslimstory.wordpress.com
Tag :
Islam
0 Comments for "Marah……"
Silahkan sobat blogger berkomentar namun dilarang dengan keras menyisipkan link hidup maupun link mati !!!! demi kenyamanan kita bersama.
Khusus untuk membalas komentar disarankan menggunakan tombol balas di samping komentar terkait dibandingkan menggunakan formulir komentar di bawah agar komunikasi lebih terstruktur. Karena mungkin, apa yang Anda tanyakan/katakan saat ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca lain.